Assalamu’alaikum wrohmatullaahi waborakaatuh.
Alhamdulillahirobbil alamiin.Washsholaatu wassalaamu ala asrofil anbiyaai wal mursalin.
Selamat malam,Selamat sejhatera buat kita semua.
Segala
puja dan puji syukur kita panjatkan kehadirat ilahi Robbi, dan
demikianlah seharusnya-atas segala nikmat yang Allah berikan khususnya
pada malam ini kita bisa berkumpul dalam keadaan sehta wal afiaat. Salam
kita panjatkan atas Nabi Muhammad SAW pemimpin kaum muslinin, contoh
dan teladan umat, juga atas seluruh sahabat dan keluarga serta penerus
risalahnya hingga akhir zaman.
Kami
ucapkan terima kasih atas kehadiran seluruh hadirin yang kami hormati,
atas waktu dan perhatiannya untuk acara ini yaitu Milad BSMI ke 10.
Hanya Allah sajalah yang akan membalasnya. Milad merupakan penanda di
salah satu waktu rentang kehidupan, penanda kehidupan organisasi,
penanda kehidupan organisasi kemanusiaan BSMI yang kita cintai bersama.
Di waktu ini kita merenung dan memahami apa yang telah kita lakukan dan
apa yang akan kita lakukan.
Sepuluh
tahun yang lalu, setelah gegap gempita reformasi terjadi konflik
horisontal beraura agama di ujung timur Indonesia. Pengalaman yang
sangat tidak menyenangkan, ada warna ketidak adilan, pemihakan dan
penelantaran, ada kecurigaan, kecemburuan, korban - korban jiwa, darah
dan duka nestapa. Ada ruang kosong yang tak terisi dan bahkan sulit
diisi tapi harus diisi. Ada kebutuhan akan peran umat untuk mengisi dan
membangun perdamaian, membangun kemanusiaan. Para aktivis kemanusiaan
berkumpul bermusyawarah, aktivis yang awal dan yang belakangan, yang tua
dan yang muda semua menguji gagasan dan pndapat dan menemui
keseimbangan yaitu perlunya organisasi kemanusiaan di bumi Indonesia
yang mampu mejembatani dan mengatasi masalah kemanusiaan dan perdamaian.
Maka pada tanggal 8 Juni 2002, di Aula masjid Al Azhar Jakarta
dideklarasikanlah suatu organisasi kemanusian yang berlambangakan bulan
sabit merah yaitu Bulan Sabit Merah Indonesia. Ada harapan dan suka dan
juga duka.
Harapan
itu berpadu dan terwujud dalam berbagai aksi kemanusiaan. Konflik
Aceh, Gempa Nabire, Gempa Alor, Perang Irak, Perang israel Libanon,
Tsunami Aceh, Gempa Jogja, Gempa Pangandaran, Wasior, Mentawai, Situ
Gintung. Perang israel – Gaza dan banyak lagi. Juga aksi kemanusiaan Ibu
dan Anak, Operasi Katarak, Hernia, rumah Sakit Lapangan. Itu semua
menjadi ujian keimanan dan kesabaran. Aksi kemanuniaan ini menghimpun
ribuan relawan BSMI di hampir seluruh penjuru Nusantara dari Sabang
sampai Papua, dari Alor sampai Ternate. Menghimpun seluruh relawan dari
berbagai profesi baik non medis dan non medis. Jurnalis, driver, dapur
umum, logistik, perawat, bidan, dokter, akuntan, ahli hukum, komunikasi
dan banyak lagi. Menghimpun relawan baik yang Muslim, Nasrani dan
Budha. Alangkah indahnya keragaman itu di bawah lambang kemanusiaan dan
perdamiaan yaitu lambang Bulan Sabit Merah. Banyak hal mebuat kita
haru,gembira, tersenyum dan bahagia. Melihat wajah para masyarakat yang
kurang beruntung, yang sedikit terkurangi penderitaannya dengan aksi
aksi kemanusiaan BSMI. Ada rasa bahagia di dalam lubuk hati kita,
melihat munculnya dan menggeloranya semangat para relawan kemanusiaan
sehingga berdirilah berbagai organisasi kemanusiaan di Indonesia setelah
kehadiran BSMI, terbitlah Undang Undang Penanggulangan Bencana,
muncullah berbagai Rumah Sakit Lapangan dan juga Undang Undang Sistem
Jaminan Sosial Nasional, dan beasiswa Palestina dan banyak lagi. BSMI
membantu pemerintah menyalurkan bantuan ke kota Baghdad Iraq, membawa
ambulans dan bantuan untuk Gaza Palestina. BSMI membantu pelepasan
sandera TKI dan wartawan Metro TV di Iraq. Muncul berbagai kerjasama
program kemanusian dengan berbagai Kementerian. Banyak aksi kerjasama
dengan dunia Usaha seperti Indosat dan lain lain. BSMI menerima
sumbangan dari para donatur kemanusiaan untuk kegiatan kemanusiaan.
Alangkah indah dan menyenangkan. Telah banyak yang telah kita kerjakan
berkat kerjasama semua pihak dan tentu akan lebih banyak lagi aksi aksi
kemanusiaan dengan dukungan para relawan, para donatur, masyarakat,
pemerintah dan para nggota parlemen Indonesia.
Namun
ada sedikit rasa galau ketika ada pihak yang memaksakan lambangnya
sebagai satu satunya lambang di Indonesia. Perlukah itu ? Apa manfaatnya
buat masyarakat Indonesia ??? Apa akan menimbulkan kedamian atau
keresahan ??? Namun kita percaya pada pertolongan Allah, Allah akan
menolong hambanya yang dekat dengan umatnya. Allah akan menolong BSMI
untuk terus tumbuh dan hidup berkembang disanubari masyarakat Indonesia.
Melalui gerak hati dan kerja para anggota parlemen, pemerintah dunia
usaha. Semoga Allah meridhoi kita semua. Amin.
Selamat untuk para relawan. Selamat untuk para donatur. Selamat untuk para mitra BSMI. Selamat untuk semua. Hidup BSMI. Amin
Wassalamu alaikum warohatullaahi wabarokaatuh.
TTD.
dr Basuki Supartono,SpOT,FICS,MARS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar